Software Factory Indonesia

half-moon

Ciptakan Produk Digital dengan Desain sesuai kebutuhan user Anda

Anda mempunyai ide untuk sebuah desain produk digital, namun disaat yang bersamaan belum memiliki kesiapan sumber daya yang mencukupi. Untuk menciptakan sebuah desain produk digital diperlukan analisa bisnis agar dapat menerapkan strategi bisnis yang solutif. Kemudian, Anda juga akan memerlukan UX Researcher supaya produk yang dihasilkan sesuai dengan target user Anda. Hal inilah yang kami tawarkan pada layanan Digital Product Design.

Layanan ini cocok untuk siapa?

Perusahaan, Individu, atau Startup yang:

  • 1

    Terkendala mewujudkan ide Digital Product mereka.

  • 2

    Ingin mengetahui berapa cost dan effort development dari ide digital product yang mereka miliki.

  • 3

    Ingin mendapatkan gambaran dari sebuah ide produk digital sampai ide tersebut siap ke tahap development.

  • 4

    Memiliki kendala menentukan dan memprioritaskan Core Value Product atau Minimum Viable Product (MVP) dari ide digital product yang mereka miliki.

Dari mendefinisikan masalah hingga menentukan solusi, dengan pendekatan yang tepat!

  • Design Thinking

    Design thinking sangat bermanfaat untuk memecahkan masalah menggunakan perspektif pengguna. Mulai dari brainstorming hingga pengujian akan dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Maka, proses ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan inovasi produk digital.

    Proses design thinking ini membantu menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pengguna karena diawali dengan memahami kebutuhan calon pengguna (Empathise). Kemudian mendefinisikan masalah dari kebutuhan calon pengguna (Define). Dilanjutkan dengan menemukan solusi-solusi yang akan digunakan (Ideate). Setelah itu, tim akan membuat prototipe dari solusi yang dipilih (Prototype). Kemudian akan dilakukan pengujian terhadap prototipe.

  • Minimum Viable Product (MVP)

    Sebenarnya MVP ini bukan sebuah metode, tetapi ini merupakan add-ons yang kami gunakan untuk mengukur sampai mana product ini bakal dibutuhkan oleh pengguna?

    Melalui pendekatan MVP atau Minimum Viable Product sebagai cara untuk mengembangkan produk digital dengan skala prioritas yang paling dibutuhkan, kemudian mengujinya dan mempelajari target pasar. Dengan MVP, Anda dapat dengan cepat mendapatkan umpan balik dari pengguna target Anda, sehingga Anda dapat membuat perubahan yang diperlukan sebelum meluncurkan versi lengkapnya.

Kita bisa menemukan target MVP yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan kebutuhan bisnis

Beberapa jenis MVP:

Low Fidelity MVP

Low Fidelity MVP adalah jenis MVP yang lebih sederhana. MVP jenis ini membutuhkan pengembangan yang sederhana atau bisa juga tidak ada sama sekali

Jenis MVP:

  • The Fake Door
  • Landing page
  • Email campaign
  • Marketing campaign

High Fidelity MVP

Berbeda dengan Low Fidelity MVP, MVP jenis ini membutuhkan pengembangan yang lebih kompleks

Jenis MVP:

  • Single-feature MVP
  • Pre-order MVP
  • Wizard of Oz MVP
  • Concierge MVP

Step by Stack

Digital Product Design memiliki kebiasaan yaitu menumpukkan langkah-langkah hingga menjadikan sebuah solusi yang tepat untuk Digital Product

  • Research

    Research dalam digital product design merupakan tahapan awal yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan pengguna. Pada proses ini, tim akan memulai dengan interview menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan seperti in-depth interview atau focus group discussion. Kami menggunakan metode riset kualitatif untuk memahami kebutuhan dan masalah pengguna terkait dengan produk digital yang sedang dirancang. Setelahnya, tim menggunakan metode affinity diagram untuk mendefinisikan solusi dari setiap permasalahan yang ditemukan pada proses interview.

  • MVP Statement

    Pada proses ini, tim akan memetakan proses bisnis perusahaan. Diawali dengan membuat business flow, tim melakukan review business yang sedang berjalan (exciting) untuk mengetahui tujuan bisnis proses sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan rencana proses bisnis selanjutnya (to be).

    Setelah membuat business flow, tim akan membuat alur sistem (user flow) secara menyeluruh untuk menguraikan kerangka sesuai alur yang diakses oleh penguna saat menjalankan produk digital. Kemudian, tim akan membuat list user story berdasarkan alur pengguna, dilanjutkan dengan menyiapkan fitur list MVP. Tahapan MVP statement membantu menentukan fungsi produk dan scope MVP yang akan dikembangkan.

  • Define Product Backlog

    Product Backlog merupakan sebuah daftar task yang digunakan untuk mengetahui scope dan acuan pekerjaan development maupun design high fidelity. Pada setiap task yang sudah terdaftar, tugas berikutnya melakukan detail acceptence criteria yang dimana memberikan persyaratan fitur yang akan dikerjakan. Dengan begitu, para designer dan developer lebih mudah membaca task yang diberikan.

  • Visual Design & Prototype

    Pada tahap ini, tim akan merancang information architecture yang menggambarkan menu-menu yang akan dibuat. Setelah itu, tim juga membuat wireframe. Pembuatan wireframe biasanya dibuat sebelum produk masuk ke tahap development. Wireframe merupakan kerangka yang berisi elemen berupa teks, gambar, dan data lainnya pada halaman atau form aplikasi. Kemudian, tim akan membuat design high fidelity dari wireframe yang visualnya menyerupai keadaan asli produk digital yang akan dikembangkan. Terakhir, design high fidelity akan dibuat menjadi interaktif sehingga user bisa melakukan uji coba dari flow visual.

    Dari hasil keempat tahapan di atas kemudian dituangkan dalam sebuah dokumen yang lazim disebut dengan Product Requirement Document (PRD). PRD merupakan sebuah dokumentasi penjelasan produk yang akan dibuat mulai dari tujuan hingga fitur dan fungsionalitas yang digunakan sebagai acuan dalam proses pengembangan produk.

Keunggulan Digital Product Design

  • 1

    Menghasilkan real product yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah pengguna.

  • 2

    Estimasi pengerjaan dan scope sebuah produk digital yang akan dibuat semakin jelas.

  • 3

    Memberikan gambaran fitur yang akan dibuat untuk memudahkan tim development.

  • 4

    Cost lebih efisien dan resiko tahap development lebih minim.