Pada tahap ini, tim akan merancang information architecture yang menggambarkan menu-menu yang akan dibuat. Setelah itu, tim juga membuat wireframe. Pembuatan wireframe biasanya dibuat sebelum produk masuk ke tahap development. Wireframe merupakan kerangka yang berisi elemen berupa teks, gambar, dan data lainnya pada halaman atau form aplikasi. Kemudian, tim akan membuat design high fidelity dari wireframe yang visualnya menyerupai keadaan asli produk digital yang akan dikembangkan. Terakhir, design high fidelity akan dibuat menjadi interaktif sehingga user bisa melakukan uji coba dari flow visual.
Dari hasil keempat tahapan di atas kemudian dituangkan dalam sebuah dokumen yang lazim disebut dengan Product Requirement Document (PRD). PRD merupakan sebuah dokumentasi penjelasan produk yang akan dibuat mulai dari tujuan hingga fitur dan fungsionalitas yang digunakan sebagai acuan dalam proses pengembangan produk.